Pesilat Riau Bertanding di Tengah Hujan Badai
Pekanbaru (PD)
Dua pesilat remaja berbaju dan bercelana putih itu sedang bergebrak seru di arena. Hujan deras yang disertai badai dan ledakan-ledaka petir, tidak menggetarkan dada dua pesila itu untuk terus saling jual beli pukulan dan tendangan. Mereka dengan semangat penuh di dada berusaha menunjukkan kepiawaian mereka dalam bertarung versi IPSI dari Kejuaraan Silat Perisai Diri antar-pelajar se-Riau pada 5 - 6 Maret 2011 lalu.
Akan tetapi niat mereka untuk terus bergebrak tiba-tiba sirna. Lampu gedung olahraga tempat mereka bertanding padam. Aliran listrik mati. Maklum, karena hujan badai itu banyak pohon yang tumbang di kawasan tersebut sehingga mengganggu jaringan aliran listrik.
Namun panitia dengan sigap mengganti tenaga listrik itu dengan menghidupkan generator. Byarr..!!! Listrik menyala lagi. Pertandingan versi IPSI dilanjutkan. Alamak... Itu pun tidak bisa berlangsung tuntas seusai jadwal. Sebab atap gedung ternyata bocor. Tetesan air hujan menerpa arena silat sehingga matras menjadi basah dan licin. Terpaksalah pertandingan malam itu dihentikan demi menjaga keselamatan pesilat.
Jumlah pesilat yang bertanding adalah 135. Mereka terdiri dari 94 putra dan 41 putri. Mereka berasal dari pelajar SD, SMP, hingga SMA, serta Pondok Pesantren seperti Siak, Rokan Hulu, Madrasah Aliyah Pesantren Tehnologi Riau, SMK Kehutanan, SMK Hasanah, SDN 026, SDN 07, SMP Babbusalam, SMPN 03, SMPN 17, MAN 2 Pekanbaru, dan Kuansing.
Karena yang bertanding ada yang masih anak-anak; maka orangtua mereka pun terpaksa juga ikut "bertanding"; menunggui buah hati mereka. Rela ikut menginap di penginapan yang disediakan panitia. Semua demi anak kesayangan mereka yang mencintai silat Perisai Diri.
Ketua PD Cabang Pekanbaru, Mas Wibowo membuka kejuaraan itu pada Sabtu siang (5 Maret 2011). Kejuaraan silat PD di Pekanbaru sudah dilaksanakan beberapa kali sejak Mas Hertiarto (senior PD dari Yogya, kini sudah pensiun) bertugas di Dinas Kehutanan di Provinsi Riau.
"Kami berusaha untuk mengembangkan silat PD di sekolah-sekolah. Kami berharap lewat kejuaraan ini maka setiap sekolah yang ada siswanya ikut silat PD bisa ikut mengirimkan pesilatnya. Kejuaraan ini juga sebagai bentuk penghargaan kepada adik-adik kita yang mencintai beladiri silat. Mereka bisa membuktikan hasil latihannya di kejuaraan ini," kata Mas Wibowo.
== Lomba Pengetahuan PD ==
Kejuaraan silat PD di Pekanbaru ini memiliki gebrakan baru, yaitu dengan disertakannya nomor Cepat Tepat yang berisikan pengetahuan pesilat soal sejarah dan teknik silat PD. Selain itu juga ada lomba Gejlik Cepat, Kilat T, Daun Melayang Pendeta, dan Lompat Kuntul.
Pesilat yang bisa menjawab pertanyaan seputar sejarah dan teknik PD dengan cepat dan tepat, menjadi pemenang. Ini memang mirip cerdas tangkas ilmu pengetahuan di sekolah.
Sementara lomba Gejlik Cepat dan sejenisnya, pemenangnya adalah pesilat yang bisa melakukan teknik itu dengan tepat dan paling banyak dalam durasi waktu 1 menit.
Nomor lain tentu saja nomor "wajib" Serang Hindar dan pertarungan versi IPSI. Minat masyarakat untuk menonton kejuaraan itu cukup besar. Masyarakat umum banyak yang mengunjungi gedung olahraga itu khusus untuk melihat pertandingan silat PD antar-pelajar tersebut.
Meski sempat tertunda karena listrik mati dan atap gedung olahraga bocor karena hujan badai, kejuaraan itu bisa selesai dengan lancar sepanjang hari Minggu.
Pertandingan menarik terjadi di kelas H Putra antara Dedi Iskandar (Pondok Pesantren Teknologi Riau) melawan Alzefa Doni (SMK Kehutanan). Doni yang memiliki senjata andalan tendangan T berusaha merangsek Dedi yang yakin dengan teknik pendeta dan bantingannya.
Pemilihan strategi bertanding Doni akhirnya yang menentukan kemenangannya. Ia beberapa kali berhasil mengecoh Dedi yang menanti serangan lawan dan siap membantingnya. Doni menang dan dinobatkan sebagai Pesilat Terbaik Putra.
Hasil selengkapnya adalah Juara Umum I SMK Kehutanan, Juara Umum II Madrasah Aliyah Pesantren Teknologi Riau, Juara Umum III Rokan Hulu. (***)
Written by Aryo Akbar
Last Updated on Friday, 01 April 2011 13:44
05
Jan
2011
PD Batam, Baru Seumur Jagung Ingin Harumkan Nama Silat
ShareThis
Batam (PD)
Keberadaan PD Batam di Kepulauan Riau boleh dibilang baru seumur jagung. Itu untuk menunjukkan bahwa kiprah mereka yang benar-benar menjadi sebuah organisasi yang tertata baru dimulai pada 19 Agustus 2006.
Sebenarnya, PD Batam sudah dirintis beberapa tahun sebelumnya oleh Mas Gundono (Pendekar). Beliaulah yang memulai kiprah dunia silat di Batam. Bersama Bapak Maman Mansyur darii perguruan Domas Cimande, dan seorang tokoh silat lainnya; mereka bertiga mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia di Batam.
Akan tetapi kiprah IPSI Batam itu perlahan-lahan surut karena personel yang mengurusinya disibukkan oleh pekerjaan pokok mereka masing-masing. Padahal, kala itu, silat PD sudah mulai berkembang di sana.
Baru pada Desember 2005, ketika Mas Agus Winarno (strip Biru) yang berasal dari PD Palembang tiba di Batam, greget untuk menghidupkan PD Batam muncul kembali.
"Saya hanya pernah mendengar kabar bahwa di Batam ada PD. Tapi di mana tempat latihannya. Maka saya mencari informasi dari milist. Saya bersyukur, akhirnya saya bisa bertemu Mas Ricky Mendoza (strip Biru) yang berasal dari PD Padang," kata Mas Agus Winarno.
Written by Herdjoko
Read more...
Last Updated on Wednesday, 05 January 2011
sumber : http://www.silatperisaidiri.com/
Atraksi Silat Seluruh Dunia Meriahkan Pembukaan PDIC 2010
Jakarta (PD)
Atraksi kelihaian memainkan aneka jurus dan teknik silat dari berbagai penjuru dunia memeriahkan acara pembukaan Perisai Diri International Championship VI tahun 2010 yang digelar di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Minggu (18/7/2010).
Para pesilat yang pamer kebolehan itu berasal dari Jepang, Inggris, Australia, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Jakarta, hingga tim Brigadi Mobil Gegana Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Acara itu makin ingar-bingar indah ketika drumb band dari mahasiswa AKIP ikut tampil di arena.
Kejuaraan dunia silat Perisai Diri itu dibuka secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Acara itu dihadiri oleh Ketua Kehormatan Perisai Diri Mas Rachmat Gobel, Ketua Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa Bapak Eddy Marzuki Nalapraya, Ketua Umum Perisai Diri Mas Nanang Soemindarto, para pejabat DKI Jakarta, dan para pendekar Perisai Diri.
Written by Herdjoko
Read more...
Last Updated on Friday, 23 July 2010 16:04
Menteri Pemuda dan Olahraga: Pencak Silat Indonesia dalam Kondisi Kritis
Jakarta (PD),
Dunia persilatan Indonesia saat ini mengalami masa kritis. Buktinya, prestasi para pesilat Indonesia di arena SEA Games yang biasanya menjadi langganan juara, pada SEA Games d Laos tahun 2009 silam merosot ke peringkat ketiga setelah Vietnam dan Malaysia.
"Oleh karena itu saya meminta Ikatan Pencak Silat Indonesia dan semua perguruan pencak silat untuk kembali meningkatkan supremasi olahraga beladiri Indonesia itu di dunia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng saat membuka Kejuaraan Internasional Perisai Diri VI, Minggu (18/7) malam.
Written by Herdjoko
Read more...
Last Updated on Friday, 23 July 2010 15:48
Jawa Barat Juara Umum Kejurnas Pencak Silat 2010
Surabaya (PD)
Tim Jawa Barat meraih juara umum Kejuaraan Nasional Pencak Silat 2010 di Surabaya yang berlangsung 15 - 19 Mei di GOR Kertajaya. Jabar
mendulang 4 medali emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Sementara tuan rumah Jawa Timur berada di peringkat kedua dengan 3 medali emas, 5 perak, dan 4 perunggu. Dan Bali di tempat ketiga dengan 3 emas, 1 perak, dan 4 perunggu.
Pada kejurnas kali ini sistem penilaian menggunakan komputerisasi. Sistem ini menggantikan pola lama yang manual. Ajang kejurnas di
Surabaya memang sebagai ajang ujicoba. Bila ternyata hasilnya lebih baik dibandingkan sistem penilaian manual, kemungkinan besar sistem penilaian mengggunakan komputer ini akan dilakukan untuk kejuaraan-kejuaraan selanjutnya.
sumber : http://www.silatperisaidiri.com/
Tony Widya: Rela Berkorban Demi Pencak Silat
The Jakarta Post/Yogyakarta,
Lelaki berpostur atletis ini murah senyum. Tutur katanya halus. Siapapun tidak akan menyangka bila guru sekolah ini ternyata seorang jagoan pencak silat. Dia adalah salah satu andalan kontingen Indonesia pada SEA Games 1987 yang digelar di Jakarta pada masa lalu.
"Waktu itu nomor pencak silat baru pertama kali dipertandingkan. Indonesia yang dikenal sebagai negara asal pencak silat berusaha keras memperkenalkan olahraga beladiri tradisional ini ke dunia internasional. Caranya, ya dengan mempertandingkan di arena SEA Games," kata Tony ketika berkunjung ke Yogyakarta pada April 2010 lalu.
Last Updated on Thursday, 02 December 2010 14:19
Si Mliwis Putih Joko Widodo dari Yogya: Terbang Bak Belalang, Menyengat Seperti Lebah
SAMBARAN pukulan swing kanan itu mendarat telak di rahang seorang remaja lelaki. Ia terpelanting. Sorak-sorai pun membahana di pinggiran lapangan sepakbola Sekolah Teknik Mesin Negeri 1 Yogyakarta pada tahun 1976. Si penyerang pun merasa senang pukulannya tidak terelakkan. Ia berada di atas angin. Itulah duel dua murid sekolah STM Negeri 1 yang sebenarnya berisiko sanksi berat dari sekolah bila ketahuan: dipecat sebagai siswa.
Last Updated on Monday, 22 November 2010 12:22
Mas Whook, Sang Pendekar Tanpa Aba
PUKULAN bertubi-tubi tersebut tidak terelakkan oleh bocah berusia 12 tahun itu. Dua tangannya yang sedang membawa rantang (sejenis mangkuk dari seng) berisikan bakso panas tidak memungkinkan untuk menangkis serangan beruntun tersebut.
"Saya menjadi sasaran empuk pukulan teman-teman saya sekampung yang nakal. Bila rantang itu saya lepaskan, maka bakso itu akan tumpah. Ibu memang sedang meminta saya membeli bakso," kata Mas Whook (Wuk) di usianya yang ke-67 tahun saat ngobrol santai di rumahnya di Jalan Kaliurang Yogyakarta pada tahun 2005.
Last Updated on Wednesday, 17 November 2010 07:49
perisai diri ambon maluku
yusuf rota
1 komentar:
Free Baccarat: A List of all the Baccarat Games in India
The baccarat table is made up of two decks of cards. The main card is the ace, the 1xbet joker, febcasino and the dealer. The dealer is dealt 인카지노 two
Posting Komentar